Thursday, December 11, 2014

UNIKO (Usaha Nipu Kolot)

Foto kiriman dzikrirobbi (@dzikrirobbi) pada

Namanya Dimas. Dimas Langgeng Dwi Prasetyo. Dia salah seorang sahabat saya dari sejak SMA. Sampai sekarang berarti sudah temenan sekitar 12 tahun. Katanya, kalau dua orang atau lebih sudah sahabatan selama lebih dari delapan tahun itu artinya persahabatan bisa awet seumur hidup mereka. Amin.

Dari 12 tahun bersahabat dengannya, sudah tentu banyak cerita yang kita lewati bersama. Dari mulai manggung bareng, bolos bareng, ngedate bareng sama pacar masing-masing dan lain-lain. Tapi, ada satu cerita paling konyol yang saya ingat tentang dia. Ini ceritanya.

Hari itu sedang libur kuliah. Saya berencana main ke rumah Dimas. Sebelumnya memang belum janjian mau ke rumanya. Tapi ya sudah saya langsung saja main ke rumahnya.

"Assalamualaikum, Dimasnya ada pak?" Itu saya tanya ke bapaknya Dimas.

"Waalaikumsalam. Dimas lagi keluar. Katanya tadi mau main ke rumah Dzikri..." Ini bapaknya Dimas bilang.

"Oh, iya? Saya gak tahu pak." Saya jawab "Mungkin tadi bersimpang jalan pak, coba saya SMS dia pak" Saya mulai merasa ada yang aneh.

"Gak usah, Bapak telepon yang telepon aja..."

Langsung bapaknya nelpon Dimas sebelum saya sempat SMS dia buat konfirmasi kalau saya sedang ada di rumahnya.

"Halo, Dimas. Kamu dimana?" Bapaknya sudah terhubung telepon ke Dimas dengan mode load speaker.

"Iya pak, ini di rumah Dzikri" jawab si Dimas dari sana.

"Oh ada Dzikri-nya?"

"Ada. Ini lagi sama Dzikri"

Ah, salah. Jawaban salah. Ini saya di sini Dimas. Di rumah kamu. Sama bapak kamu!

"Oh ya udah, pulangnya jangan sore-sore. Nitip martabak sekalian, Mas"

"Oke pak, siap."

Klik. Telepon ditutup. Saya senyum mesem-mesem ke bapaknya Dimas.

"Gak tahu itu si Dimas kemana sebenarnya..."

"Hehe..iya pak..."

Saya mau membela si Dimas juga gak enak. Mau SMS dia pun susah karena takutnya bapaknya curiga.

"Kenapa pak?" Ibunya Dimas keluar dari dapur.

"Itu si Dimas, tadi bilangnya mau ke rumah Dzikri. Bapak telepon katanya lagi di rumah Dzikri. Ada Dzikrinya di sana. Apa kan si Dzikrinya juga di sini."

"Terus kemana itu si Dimas?"

"Ah, paling juga ke rumah pacarnya."

Jadi ceritanya waktu itu si Dimas lagi backstreet sama pacarnya. Buat bisa ketemu, dia harus nipu-nipu dikitlah. Kamu juga pasti pernah gitu kan? :p

Saya berniat mau pulang. Tapi ditahan sama orang tuanya Dimas. Suruh nunggu katanya. Sekalian buat bukti kalau dia tadi berbohong. Aduh...

Gak lama Dimas pulang.

"Tuh, si Dimas." Tunjuk bapaknya.

"Assalamualaikum." Dimas masuk ke rumah. Dan langsung melihat saya ada duduk bareng bapaknya.

"Darimana mas?" Bapaknya tanya dia.

"Dari rumah Dzikri." Jawab Dimas kikuk.

"Ada tadi Dzikri nya di rumah?"

"Adaaaaaa..." Jawab Dimas sedikit kesal, campur bingung, campur bete, campur yang lainnya juga kayaknya.

Saya sudah gak tahan ingin ketawa. Ah, Dimas...bodoh banget sih mau bohong gak janjian dulu, jadi aja kan ketahuan! Hahaha...

Itu kejadiannya sekitar enam tahun yang lalu. Sekarang mah dia udah gak pernah nipu-nipu orang tua nya lagi buat janjian sama pacarnya. Sekarang mah, hari ini, dia dan pacarnya udah tunangan. Mau menikah sebentar lagi. Selamat Dimas. Semoga semua urusannya lancar sampai ke pernikahan dan jadi keluarga yang bahagia. Nanti kalau anak kamu mau nipu orang tua, ajarin dulu biar gak kayak kamu dulu itu. Hahaha

No comments: